SMK NEGERI 7 AMBON
Siapa yang tidak kenal dengan sekolah SMK
N 7 Ambon ……….? Ya…….. SMK N 7 Ambon terletak di jln.OT.pattimaipauw,
Talake Dalam, berikut adalah sekilas tentang SMK N 7 Ambon.
SMK
N 7 Ambon, Berdiri pada tanggal 26 oktober 1995 . Pada awalnya SMK N 7
ambon bernama SMIK ( sekolah menengah industry kejuruan ) , Dengan 2 program keahlian, yaitu kria katu ,dan kria tekstil
Oh iya teman-teman!! SMK N 7 ambon berganti nama dari SMIK Menjadi SMK negeri 7 Ambon pada tahun 1997, Dan Masih Dengan 2 program keahlian.
Pada tahun 2004 SMK N 7 Ambon mulai merintis 2 program keahlian baru, yaitu :
Multimedia
, Dan Seni Musik Non Klasik . seiring dengan berjalannya waktu, pada
tahun 2008 bersamaan dengan bergantinya kepala sekolah baru SMK N 7
Ambon menambahkan 2 program keahlian lagi , yaitu Teknik komputer dan
jaringan dan Kria logam. Sehingga sekarang SMK N 7 mempunyai 6 program
keahlian yaitu :
* krya kayu
* krya logam
* krya teksil
* music non-klasik
* multimedia
* TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)
ke-6 jurusan ini selalu berkembang setiap saat dan selalu memberikan warna bagi sekolah ini
kami selaku siswa terus bekerja sama membangun sekolah ini untuk mencapai apa yang di rancangkan sekolah kedepan.GbU
* krya kayu
* krya logam
* krya teksil
* music non-klasik
* multimedia
* TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan)
ke-6 jurusan ini selalu berkembang setiap saat dan selalu memberikan warna bagi sekolah ini
kami selaku siswa terus bekerja sama membangun sekolah ini untuk mencapai apa yang di rancangkan sekolah kedepan.GbU
* TKJ (Teknik Komputer dan Jaringan )
1.Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 7 Ambon menerjunkan sebanyak 213 siswa
untuk mengikuti Praktek Kerja Industri (Prakerind).
Kepala Sekolah SMK Negeri 7, Ahmad T. Kubagun kepada wartawan mengatakan,
Prakerind difokuskan pada 3 tempat masing-masing Kota Ambon sebanyak 47
siswa, Kota Jogjakarta sebanyak 14 siswa dan Ibu Kota Jakarta sebanyak
19 siswa.
Prakerind akan berlangsung selama 3 bulan dimulai dari 31 Januari sampai 30 April 2013 mendatang, dimana setiap kelompok diberikan guru pendamping untuk dapat mengevaluasi hasil prakerind setiap bulan. Guru tersebut juga melakukan pengawasan per minggu sehingga perkembangan siswa dilapangan dapat terus dipantau.
"Alasan kita memilih Kota Ambon, Jakarta, dan Jogjakarta sebagai tempat prakerind karena dapat membuat kompetensi anak bertambah dari segi SDM," jelasnya.
Dikatakan, biaya yang dikeluarkan setiap siswa sesuai kesepakatan bersama orang tua yakni Rp. 600 ribu khusus untuk siswa prakerind di Kota Ambon. Sedangkan diluar kota dikenakan biaya sebesar Rp. 6 juta karena seluruh biaya oleh sekolah ditambahkan sebesar 10 persen.
"Kalau yang diluar Ambon biayanya agak besar karena meliputi tiket pulang pergi, uang nginap, uang sekolah, uang makan dan lain-lain, dan itu sudah disepakati bersama melalui rapat dengan orang tua murid dan itu tidak ada yang komplain," ujarnya.
Menurutnya, prakerind penting karena sesuai dengan kurikulum SMK tahun 1994 sebagaimana tertuang dalam PP nomor 29 tahun 1990 pasal 19 dan 20 ayat 1 dan 2 menegaskan, perlu dilakukan penilaian terhadap kegiatan dan hasil belajar siswa yang diperkuat dengan Kepmendikbud Nomor 0490/U/1992 bahwa penilaian siswa merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan di SMK, yang mana pada komponen keahlian jurusan didasarkan atas standar minimal penguasaan kemampuan yang dipersyaratkan dan bersifat individual.
"Seperti uji profesi dan sertifikasi keahlian yang dilaksanakan bersama-sama dengan dunia usaha/industri, Pengalaman Kerja Lapangan (PKL) siswa diharuskan sebagai penguatan kompetensi keahlian bagi siswa SMK sesuai program studi keahlian/ kompetensi keahlian yang dimiliki di SMK," ulasnya..
Prakerind akan berlangsung selama 3 bulan dimulai dari 31 Januari sampai 30 April 2013 mendatang, dimana setiap kelompok diberikan guru pendamping untuk dapat mengevaluasi hasil prakerind setiap bulan. Guru tersebut juga melakukan pengawasan per minggu sehingga perkembangan siswa dilapangan dapat terus dipantau.
"Alasan kita memilih Kota Ambon, Jakarta, dan Jogjakarta sebagai tempat prakerind karena dapat membuat kompetensi anak bertambah dari segi SDM," jelasnya.
Dikatakan, biaya yang dikeluarkan setiap siswa sesuai kesepakatan bersama orang tua yakni Rp. 600 ribu khusus untuk siswa prakerind di Kota Ambon. Sedangkan diluar kota dikenakan biaya sebesar Rp. 6 juta karena seluruh biaya oleh sekolah ditambahkan sebesar 10 persen.
"Kalau yang diluar Ambon biayanya agak besar karena meliputi tiket pulang pergi, uang nginap, uang sekolah, uang makan dan lain-lain, dan itu sudah disepakati bersama melalui rapat dengan orang tua murid dan itu tidak ada yang komplain," ujarnya.
Menurutnya, prakerind penting karena sesuai dengan kurikulum SMK tahun 1994 sebagaimana tertuang dalam PP nomor 29 tahun 1990 pasal 19 dan 20 ayat 1 dan 2 menegaskan, perlu dilakukan penilaian terhadap kegiatan dan hasil belajar siswa yang diperkuat dengan Kepmendikbud Nomor 0490/U/1992 bahwa penilaian siswa merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan di SMK, yang mana pada komponen keahlian jurusan didasarkan atas standar minimal penguasaan kemampuan yang dipersyaratkan dan bersifat individual.
"Seperti uji profesi dan sertifikasi keahlian yang dilaksanakan bersama-sama dengan dunia usaha/industri, Pengalaman Kerja Lapangan (PKL) siswa diharuskan sebagai penguatan kompetensi keahlian bagi siswa SMK sesuai program studi keahlian/ kompetensi keahlian yang dimiliki di SMK," ulasnya..
S Sasaran prakerind menurutnya sebagai
penambahan kompetensi sehingga masuk dunia usaha sudah memiliki
pengalaman kerja dan memperoleh atau memperluas penguasaan kemampuan
profesional serta menghayati suasana kerja dalam situasi yang
sesungguhnya
"Proses pembimbingan dan penetapan keberhasilan siswa yang melaksanakan prakerin ditetapkan secara bersama antara sekolah dan DU/DI tempat prakerin berlangsung,
"Proses pembimbingan dan penetapan keberhasilan siswa yang melaksanakan prakerin ditetapkan secara bersama antara sekolah dan DU/DI tempat prakerin berlangsung,
Siswa SMK Negeri 7 Ambon Mampu Rakit Komputer
Siswa-siswi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Ambon, menunjukan kemampuannya
dengan merakit laptop dan komputer. Sebanyak ratusan laptop dan
komputer telah dihasilkan. Keterampilan para siswa ini telah teruji
sejak tahun 2008 lalu, namun sayangnya hasil kerja para siswa ini tidak
pernah di publikasikan. Maraknya pemberitaan tentang SMK di media
nasional membuat sekolah ini tidak mau kalah dengan SMK lainnya di
Indonesia.
Menurut Kepala Sekolah SMK Negeri 7 Ambon,
Ahmad Kubangun, hingga akhir tahun 2011 lalu, para anak didiknya ini
telah mampu merakit sebanyak 500 unit laptop dan komputer. Bahkan tidak
sedikit industri maupun sekolah lainnya di Maluku telah membeli hasil
kerja siswanya. “ Kami terus berinovasi untuk mencari yang terbaik. Kami
juga mohon dukungan dari pemerintah daerah untuk pengembangan sekolah
ini,” ungkap Kubangun kepada malukunews.com, Selasa (17/01).
Kemampuan merakit para siswa ini, karena atas
usaha seluruh dewan guru. Untuk mempermudah urusan, SMK Negeri 7 telah
kerja sama dengan perusahan zyrex di Jakarta untuk menyediakan
sperpatnya. Para siswa kemudian dipandu pembimbing untuk menyelesaikan
laptop maupun computer.
“ Sekolah kami terus melakukan pengembangan,
dengan mengasah kemampuan siswaa untuk merakit perangkat lunak lainnya
seperti infokus,” ucap Kubangun. (Tiar)
Salah Satu Kegiatan Senam Pagi Di SMK Negeri 7 Ambon...........
Add caption |
Add caption |
Add caption |
SMK Negeri 7 Ambon Lepas 275 Siswa Prakerind-
Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Ambon melepaskan 275 siswanya guna
mengikuti parktek kerja industri (Prakerin) kepada Dinas perdagangan dan
perindustrian (Disperindag) Kota Ambon untuk diterjunkan ke berbagai
perusahaan industri yang ada di kota Ambon maupun di luar kota ini.
Ke 275 siswa yang diterjunkan mengikuti Prakerin ini dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga kreativitas muda yang ada di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 7 Ambon, sehingga nantinya pasca kelulusan mereka dapat menjadi tenaga-tenaga terampil yang bukan hanya sebagai para pencari kerja, melainkan sebagai calon-calon pencipta kerja dalam ketatnya persaiangan industry saat ini.
Penyerahan ratusan siswa prakerin ini diserahkan langsung oleh kepala sekolah SMK Negeri 7 Ambon Ahmad T Kubangun kepada Kepala Dinas Disperindag kota G.I.S Soplanit. Acara ini berlangsung di Aula SMK Negeri 7 Ambon, Kamis (11/02).
Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Kota Ambon, J. Lopulalan dalam sambutannya yang dibacakan oleh Kepala Bidang Pendidikan Menengah, J. Lawalata mengatakan, prakerin yang akan dilakukan oleh ratusan siswa SMK Negeri 7 Ambon di beberapa dunia industri sesuai keahliannya ini, merupakan realisasi nyata dari apa yang telah mereka peroleh selama menuntut ilmu di sekolahnya.
Sehingga nantinya mereka dapat dibentuk oleh dunia industri untuk menjadi tenaga-tenaga professional sesuai dengan kompetensi ilmu yang dimilikinya.
"Mereka telah menimba ilmu dan diberikan motivasi serta dorongan, dan inilah saatnya mereka ada pada dunia usaha dan industri. Sehingga diharapkan dari prakerin ini, nantinya saat mereka tamat, mereka bukannya menjadi siswa yang disiapkan untuk mencari kerja, tetapi diharapkan mereka bisa menjadi orang yang mampu ciptakan lapangan kerja yang baru," harapanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri Kota Ambon, G.I.S. Soplanit usai penyerahan tersebut kepada Siwalima, mengatakan, pihaknya telah menyalurkan para siswa prakerin ini ke perusahaan-perusahaan industri yang ada di kota Ambon walau di sadari bahwa ada kendala yang dihadapi terkait penyaluran mereka.
Menurutnya, untuk dunia usaha industri musik yang ada di kota Ambon pada dasarnya bersifat temporer, sebab sangat berbeda dengan pekerjaan industri lainnya yang bersifat rutin tiap hari.
Untuk itu, pihaknya telah mengusulkan kepada pihak kepala sekolah maupun komite sekolah untuk kedepannya bagi siswa jurusan musik agar bisa melakukan prakerin keluar daerah kota Ambon yang lebih mempunyai intensitas industri yang tinggi.
"Saya telah menyampaikan kepada kepala sekolah dan juga komite untuk kedepannya bagi siswa dengan jurusan musik agar bisa melakukan praktek kerja industri keluar daerah kota Ambon," tuturnya
Sementara itu, Kepala Sekolah SMK Negeri 3 Ambon, Ahmad. T. Kubangun ketika ditemui di ruang kerjanya usai kegiatan penyerahan tersebut mengatakan, pelaksanaan prakerin ini merupakan suatu sistem pengembangan Sekolah Menengah Kejuruan yang bertujuan untuk memperkuat kompetensi keahlian yang dimiliki oleh masih-masing anak. Sehingga diperlukan dukungan kuat dari pihak orang tua siswa.